Sebagai bentuk apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh sekolah-sekolah dalam menerapkan program berbasis lingkungan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Agama (Kemenag), serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan penghargaan kepada 720 sekolah. Penghargaan itu diberikan secara langsung oleh Wakil Menteri LHK pada Rabu (2/10), di kantor Kementerian LHK, Jakarta.
Staf Ahli Menteri Bidang Regulasi Kemendikbudristek, Nur Syarifah menyampaikan bahwa pemberian penghargaan ini merupakan upaya mewujudkan komitmen antara Kemendikbudristek, Kementerian LHK, Kemenag, serta Kemendagri dalam rangka pengembangan pendidikan lingkungan hidup.
"Ini merupakan wujud semangat gotong royong yang menjadi dasar bagi kita semua untuk membangun generasi masa depan yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Penghargaan Adiwiyata yang diserahkan hari ini bukan hanya pengakuan atas keberhasilan sekolah-sekolah dalam mengelola lingkungan hidup, tetapi juga merupakan simbol dan upaya kolektif kita dalam membangun generasi yang peduli terhadap keberlanjutan bumi," kata Nur Syarifah.
Syarifah menambahkan bahwa Kurikulum Merdeka yang saat ini telah berlaku secara nasional membuka ruang yang fleksibel bagi sekolah untuk mengembangkan materi pembelajaran tentang lingkungan hidup. “Kurikulum Merdeka membuka ruang tidak hanya bagi sekolah untuk mengembangkan materi pembelajaran, tetapi juga membuka ruang bagi para stakeholder untuk turut berpartisipasi di dalam pembelajaran,” jelasnya.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, dalam sambutannya mengingatkan pentingnya peran sekolah dalam menciptakan generasi penerus yang peduli dengan lingkungan hidup. “Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran penting di dalam mengubah perilaku, membentuk karakter, dan menciptakan generasi penerus bangsa yang peduli akan lingkungan hidup,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar